Tuesday, July 22, 2008

CinTa iTu... (ParT2 -End)


Cinta bisa mentolerir ketidak sempurnaan. Dalam sebuah hubungan cinta ada saat-saat bosan, saat ketika rasanya aku ingin menyerah saja, saat-saat sulit dimana aku nyaris tidak mampu bertahan, namun aku masih memiliki kemampuan untuk mengingat kembali apa yang pernah sama-sama miliki di masa lalu dan bahwa aku bisa membayangkan apa yang aku dapatkan di masa depan seandainya kami cukup berani menghadapi masalah-masalah kami dan memecahkannya bersama-sama.

Cinta itu membebaskan. Cinta diberikan secara bebas, tidak diserahkan karena permintaan.

Cinta itu meluas. Bila aku mencintainya, aku mendorongnya untuk membentuk dan mengembangkan hubungan-hubungan yang lain. Sekalipun hidup kami untuk satu sama lain, dan komitmen kami berdua menjadi inti dari apa yang kami lakukan, tetapi kami tidak secara total dan eksklusif terikat satu sama lain. Kami adalah pribadi-pribadi yang interdependen yang membutuhkan kehadiran-kehadiran yang lain untuk memenuhi takdir kami. Sekalipun demikian, kami juga individu yang terpisah. Kami harus berjuang atas nama sendiri.

Cinta berarti mengidentifikasikan diri dengan orang yang aku cintai. Bila aku mencintainya, aku bisa berempati padanya dan aku bisa melihat dunia melalui matanya. Aku bisa mengidentifikasikan diri padanya karena aku bisa melihat diriku di dalam dirinya dan dirinya di dalam diriku. Kedekatan ini tidak berarti sebuah kebersamaan yang terus-menerus, Karena jarak dan keterpisahan seringkali asensial dalam hubungan percintaan. Jarak dapat memperkuat ikatan cinta dan ia membantu kami menemukan kembali diri kami sehingga kami bisa bertemu lagi dalam sebuah cara yang baru.

Cinta itu egois, aku hanya bisa mencintainya bila secara tulus ia mencintai, menilai, menghargai, dan menghormati diriku sendiri. Bila aku kosong, maka yang dapat aku berikan adalah kekosonganku.

Cinta yang matang adalah kesatuan dalam menjaga integritas tiap orang, individualitas masing-masing. Dalam cinta, paradoks ini terjadi : "Bahwa bila ketika dua manusia menjadi satu, mereka tetaplah dua."

Cinta itu lebih pada apa dan seberapa yang dapat kita berikan. Karena dengan begitu, akar cinta akan lebih nyata dan jauh dari abstrak. Jika kita dapat memberikan cinta itu kepada orang yang kita sayangi, maka hal itu akan lebih berharga untuk jadi hiasan dalam hidup. Hiasan itu adalah satu kenangan yang akan terus tertancap dalam hati. Kenangan itu tidak akan pernah bisa terhapuskan. Mereka akan terus bersemayam dalam relung hati terdalam untuk mendiami indahnya jiwa.

1 comment:

ERROReapper said...

cinta itu hasrat..........
"Cinta"itu ambisi..........

maka..dapatkah kau bedakan antara keduanya?

Cinta itu nikmat....
"Cinta" itu laknat.......

maka..bisakah kau melihat ke-2nya?

cinta,atau "Cinta" yang mana yang kan kau pilih??

maka kalau kau menutup mata hatimu....
niscaya mereka akan membutakanmu....

karena sebenarnya.......
mereka adalah dirimu dalam ragumu..

reguklah cintamu dengan hatimu..
lihatlah dia dengan akalmu....
namun resapi dia dengan jiwamu...

"mereka" menunggumu.....
ambilah cintamu........
singkirkan ragu dalam peluhmu..

dan percayalah......
"dia" di luar sana menunggu...

cinta itu menunggumu....

logikamu.....ragumu...
memberontak atas inginmu...

percayamu....harapanmu...
terjerembab dalam ilusi masa lalumu

Dan....sampai kapan kau akan terus menundukkan kepalamu??

sampai kapan??

 
MyDiaRys © 2008 Rie's Style Template Design By Herro And Cebong Ipiet
Publisher : Templatemu